Seberkassinar dijatuhkan pada suatu prisma sama sisi yang berada diudara dengan sudut datang 45 dan terjadi deviasi minimum. Tentukan besar sudut deviasi minimum dan indeks bias prisma? Pembahasan Diketahui: θ 1 = 45 β = 60 (sama sisi) n m = 1 (udara) Ditanya: D m dan n p Jawab: Terlebih dahulu hitung D m D m = 2 θ 1 - β D m = 2 . 45 - 60 Jikaseberkas sinar laser jatuh pada salah satu permukaan prisma dengan sudut datang 30°, berapakah sudut deviasi yang dialami oleh sinar laser tersebut setelah melewati prisma? Penyelesaian: Diketahui: i1 = 30° nudara = 1 nkaca = 1,5 β = 60° Ditanyakan: sudut deviasi (δ) Jawab: Sudut deviasi dicari dengan menggunakan persamaan: δ = i1 + r2 - β Sudutdeviasi minimum terjadi jika i 1 = r 2, sehingga besar sudut deviasi minimum pada prisma memenuhi persamaan berikut. δ = i 1 + r 2 - β δ m = 2i 1 - β 2i 1 = δ m + β i 1 = 1 / 2 (δ m + β) Sebelumnya diperoleh persamaan r 1 = i 2 dan i 2 + r 1 = β sehingga r 1 + r 1 = 2r 1 = β atau r 1 = 1 / 2 β. Grafiksudut deviasi terhadap sudut datang pada prisma. Sudut deviasi berharga minimum (δ = 0) jika sudut datang pertama (i 1) sama dengan sudut bias kedua (r 2 ). Secara matematis dapat dituliskan syarat terjadinya deviasi minimum (δm) adalah i1 = r2 dan r1 = i2, sehingga persamaan (2) dapat dituliskan kembali dalam bentuk: δ m = (i 1 + i 1) - β la t e x β = r 1 + i 2. Masukkan l a t e x β ke dalam persamaan 6 akan diperoleh : l a t e x δ = ( i 1 + r 2 ) - (r 1 + i 2 ) l a t e x δ = i 1 + r 2 - l a t e x β. Dimana : l a t e x δ = sudut deviasi prisma. l a t e x β = sudut pembias prisma s u d u t p u n c a k. i 1 = sudut datang mula - mula. Pembiasanprisma Nomor 1 Seberkas sinar datang dengan sudut 30 o pada suatu prisma sama kaki dengan sudut puncak 30 o yang berada diudara. Agar kalian lebih paham mengenai penggunaan rumus sudut deviasi minimum pada peristiwa pembiasan cahaya oleh prisma optik perhatikan contoh soal dan pembahasannya berikut ini. Jika sinar tersebut sinr2 = 1,5 sin 40,53° sin r2 = 0,97 r2 = 77,10° Sudut deviasi yang dialami cahaya ketika melewati kaca prisma dapat dicari dengan persamaan: σ = (i1 + r2) - β σ = (30° + 77,10°) - 60° σ = 47,10° Jadi, sudut deviasi yang dialami cahaya ketika melewati kaca prisma adalah 47,10° Jikakalian pernah melihat pelangi, berarti engkau pernah melihat suatu teladan insiden dispersi cahaya. Namun, dalam artikel ini tidak akan mengulas lebih jauh terkena dispersi cahaya. Artikel ini secara umum spesialuntuk mengulas pembiasan cahaya pada prisma dan secara khusus mengulas ihwal penurunan rumus sudut deviasi minimum, sudut deviasi Jawabanjawaban yang benar adalah B. Pembahasan Sudut deviasi minimum suatu sinar oleh prisma dirumuskan oleh persamaan berikut; Dari persamaan diketahui bahwa sudut deviasi minimum berbanding lurus dengan sudut puncak. Dengan demikian, deviasi minimum akan semakin besar jika sudut puncaknya lebih besar. Oleh karena itu jawaban yang benar adalah B. 11 Deviasi minimum suatu sinar oleh prisma . a. menjadi lebih kecil jika sudut puncaknya lebih besar b. menjadi lebih besar jika sudut puncaknya lebih besar c. tidak bergantung pada panjang gelombang sinar d.. tidak bergantung pada frekuensi sinar sama dengan sudut puncaknya e. Deviasiminimum suatu sinar oleh prisma .A. tidak tergantung pada sudut puncakB. menjadi lebih kecil bila sudut puncaknya lebih besarC. menjadi lebih besar jika sudut puncaknya lebih besarD. tidak bergantung pada panjang gelombang sinarE. tidak bergantung pada frekuensi sinar. Pembiasan Cahaya; Alat-Alat Optik; Optik; Fisika Deviasiminimum sinar sinar oleh suatu prisma .. a. Tidak bergantung warna sinarnya b. Tidak bergantung besar sudut puncak prisma c. menjadi kecil bila sudut pembias besar d. Menjadi besar bila sudut pembias besar e. Tidak bergantuk pada indeks bias prisma 2 Lihat jawaban Iklan Jawaban 4.5 /5 26 Anatuliyah tidak berhantung warna sinarnya Iklan VM8BJC. BerandaDeviasi minimum suatu sinar oleh prisma ...PertanyaanDeviasi minimum suatu sinar oleh prisma ... menjadi lebih kecil jika sudut puncaknya lebih besar. menjadi lebih besar jika sudut puncaknya lebih besar. tidak bergantung pada panjang gelombang sinar. tidak bergantung pada frekuensi sinar. sama dengan sudut puncaknya. YMY. MaghfirahMaster TeacherJawabanjawaban yang benar adalah yang benar adalah deviasi minimum suatu sinar oleh prisma dirumuskan oleh persamaan berikut; Dari persamaan diketahui bahwa sudut deviasi minimum berbanding lurus dengan sudut puncak. Dengan demikian, deviasi minimum akan semakin besar jika sudut puncaknya lebih besar. Oleh karena itu jawaban yang benar adalah deviasi minimum suatu sinar oleh prisma dirumuskan oleh persamaan berikut; Dari persamaan diketahui bahwa sudut deviasi minimum berbanding lurus dengan sudut puncak. Dengan demikian, deviasi minimum akan semakin besar jika sudut puncaknya lebih besar. Oleh karena itu jawaban yang benar adalah B. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!2rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia Pernahkah kalian melihat pelangi di langit? Apakah warna-warna dalam pelangi tersebut? Bagaimanakah terjadinya warna-warna dalam pelangi itu? Jika kalian pernah melihat pelangi, berarti kau pernah melihat suatu pola insiden dispersi cahaya. Namun, dalam artikel ini tidak akan membahas lebih jauh mengenai dispersi cahaya. Artikel ini secara umum hanya membahas pembiasan cahaya pada prisma dan secara khusus membahas perihal penurunan rumus sudut deviasi minimum, sudut deviasi warna dan sudut dispersi. Lalu adakah kekerabatan antara pembiasan cahaya pada prisma dengan warna pelangi dan dispersi cahaya? Tentu saja ada hubungannya. Karena fenomena dispersi cahaya dalam pembentukan warna pelangi sanggup dijelaskan memakai konsep pembiasan cahaya pada prisma. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik klarifikasi berikut ini. Selamat belajar. Pembiasan pada Prisma dan Sudut Deviasi Minimum Prisma yakni zat optik yang dibatasi oleh dua bidang pembias yang berpotongan. Garis potong antara kedua bidang disebut sudut pembias. Sedangkan sudut yang dibuat oleh kedua bidang disebut sudut bias. Ketika seberkas cahaya atau sinar masuk ke prisma, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, ketika sinar keluar dari prisma, sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal. Sudut yang dibuat oleh titik potong garis perpanjangan sinar tiba dengan sinar bias disebut sudut deviasi. Prisma mempunyai dua bidang pembias yang tidak paralel dan membentuk sudut tertentu. Ini akan mengubah arah rambat cahaya yang masuk dan meninggalkan beling prisma. Perubahan arah rambat ini disebut deviasi cahaya. Jalannya sinar pada prisma sanggup kalian lihat pada gambar berikut ini. Bagaimanakah cara mencari sudut pembias β? Perhatikan segitiga ABC. Sudut pembias β beling prisma sanggup diketahui dengan cara menjumlahkan sudut-sudut segitiga ABC. ∠BAC + ∠BCA + β = 180° 90° − θ2 + 90° − θ3 + β = 180° 180° − θ2 − θ3 + β = 180° β = θ2 + θ3 …………… Pers. 1 Sedangkan sudut deviasi δ dapat diketahui dengan cara sebagai berikut. α1 = θ1 − θ2 dan α2 = θ4 − θ3 δ = α1 + α2 δ = θ1 − θ2 + θ4 − θ3 δ = θ1 + θ4 – θ2 + θ3 δ = θ1 + θ4 – β …………… Pers. 2 Setiap sinar yang tiba pada prisma akan mengalami deviasi yang menghasilkan sudut deviasi tertentu. Salah satu sinar tiba tertentu niscaya akan menghasilkan nilai sudut deviasi minimum. Kapan kondisi khusus ini terjadi? Berdasarkan hasil pembuktian, deviasi minimum dapat terjadi pada ketika sudut tiba pertama sama dengan sudut bias kedua θ1 = θ4. Besarnya sudut deviasi minimum sebuah prisma sanggup dicari sebagai berikut. θ1 = θ4 maka θ2 = θ3 sehingga persamaan 1 menjadi β = θ2 + θ2 β = 2θ2 θ2 = ½ β …………… Pers. 3 Karena θ1 = θ4 maka persamaan 2 menjadi ibarat berikut. δmin = θ1 + θ1 – β δmin = 2θ1 – β θ1= ½ δmin + β …………… Pers. 4 Menurut Hukum Snellius perihal Pembiasan Cahaya, apabila indeks bias prisma yakni np dan indeks bias medium di sekitar prisma yakni nu, maka berlaku persamaan berikut. nu sin θ1 = np sin θ2 …………… Pers. 5 Apabila kita subtitusikan persamaan 3 dan 4 ke persamaan 5, maka kita peroleh. nu sin ½ δmin + β = np sin ½ β Untuk sudut pembias β yang sangat kecil β ≤ 15°, maka harga δmin juga kecil sehingga sinus sudutnya sama dengan sudutnya sendiri. Dengan demikian, persamaan di atas menjadi. nu[½ δmin + β] = np[½ β] ½ nuδmin + β = ½npβ nuδmin + β = npβ δmin = npβ/nu – β …………… Pers. 6 Jadi, rumus untuk memilih sudut deviasi minimum pada pembiasan cahaya oleh prisma yakni sebagai berikut. Keterangan δmin = sudut deviasi minimum nu = indeks bias medium β = sudut pembias prisma Sudut Deviasi Warna dan Sudut Dispersi Adanya deviasi cahaya mengakibatkan cahaya putih akan terurai menjadi sederetan warna kalau melewati sebuah prisma. Peristiwa terurainya cahaya putih tersebut dinamakan dispersi cahaya. Cahaya putih bergotong-royong yakni kumpulan beberapa cahaya spektrum warna yang mempunyai panjang gelombang yang berbeda ingat rumus kekerabatan indeks bias dengan cepat rambat dan panjang gelombang cahaya. Oleh alasannya yakni itulah setiap cahaya warna mempunyai indeks bias yang berbeda satu dengan yang lain. Perhatikan gambar di bawah ini. Dari gambar tersebut, cahaya putih terdiri dari warna merah dengan panjang gelombang 622-720 nm, jingga 597-622 nm, kuning 577-597 nm, hijau 492-577 nm, biru 455-492 nm, dan unggu 390-455 nm. Apabila cahaya putih melalui sebuah prisma segitiga, maka cahaya tersebut akan mengalami pembiasan sebanyak dua kali. Pertama, pada ketika cahaya masuk dari udara ke dalam prisma dan kedua pada ketika cahaya keluar dari prisma menuju ke udara kembali. Oleh alasannya yakni cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek dibiaskan lebih besar daripada cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang, maka warna ungu dibelokkan paling besar. Sedangkan warna merah dibelokkan paling kecil. Sebagai hasil dari pembiasan yang berbeda-beda tersebut, warna-warna yang berbeda dipisahkan ketika warna-warna itu keluar dari prisma. Apakah cahaya yang meninggalkan prisma mengingatkan kalian pada sebuah pelangi ibarat yang telah disinggung di awal artikel? Sama halnya dengan prisma, titik-titik hujan juga membiaskan cahaya. Pembiasan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda sanggup mengakibatkan cahaya putih dari matahari terurai menjadi warna-warna tunggal spektrum cahaya tampak. Sir Isaac Newton mengemukakan bahwa sesungguhnya cahaya putih mengandung semua dari tujuh warna yang terdapat pada pelangi. Berdasarkan urutan urutan penurunan panjang gelombang, maka warna-warna yang seharusnya kalian lihat pada pelangi yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Dengan demikian, cahaya putih merupakan adonan dari beberapa warna sehingga dinamakan cahaya polikromatik, sedangkan cahaya yang hanya satu warna dinamakan cahaya monokromatik. Apabila sebuah warna mempunyai indek bias nw maka sudut deviasi warna tersebut sanggup ditentukan dengan rumus berikut. Keterangan δw = sudut deviasi warna nw = indeks bias warna β = sudut pembias prisma Jika indeks bias warna merah yakni nm dan sudut deviasi warna merah adalah δm sedangkan indeks bias warna ungu yakni nu dan sudut deviasinya adalah δu, maka lebar sudut spektrum cahaya putih yang dihasilkan oleh prisma yakni sebagai berikut. φ = δu – δm φ = nu – 1β – nm – 1β Lebar sudut tersebut dinamakan sudut dispersi φ. Agar kalian lebih paham mengenai penggunaan rumus sudut deviasi minimum pada insiden pembiasan cahaya oleh prisma optik, perhatikan pola soal dan pembahasannya berikut ini. Contoh Soal 1 Sebuah prisma yang terbuat dari beling n = 1,5 yang mempunyai sudut bias 60° diletakkan dalam medium air. Jika seberkas sinar tiba dari air n = 1,33 memasuki prisma, berapakah sudut deviasi minimum prisma tersebut? Penyelesaian Diketahui np = 1,5 na = 1,33 β = 60° Ditanyakan sudut deviasi minimum δmin Jawab δmin = [ 1,5 − 1 ] 60° 1,33 δmin = 1,17 – 160° δmin = 10,2° Dengan demikian, besar sudut deviasi minimum prisma tersebut yakni 10,2° Contoh Soal 2 Seberkas cahaya bergerak ke salah satu sisi sebuah prisma bening yang terbuat dari materi tertentu. Sudut pembias prisma yakni 15°. Prisma tersebut diputar sedemikian rupa sehingga diperoleh deviasi minimum sebesar 10°. Jika prisma tersebut berada di udara bebas nu = 1, berapakah indeks bias prisma tersebut? Penyelesaian Diketahui β = 15° δmin = 10° nu = 1 Ditanyakan indeks bias prisma np Jawab Karena sudut bias prisma kecil, maka berlaku persamaan 10° = np – 115° 10° = 15°np – 15° 15°np = 10° + 15° 15°np = 25° np = 25°/15° np = 5/3 Jadi, indeks bias prisma bening tersebut yakni 5/3. Giới thiệu về cuốn sách nàyPage 2Giới thiệu về cuốn sách này Loading PreviewSorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above. Pernahkah kalian melihat pelangi di langit? Apakah warna-warna dalam pelangi tersebut? Bagaimanakah terjadinya warna-warna dalam pelangi itu? Jika kalian pernah melihat pelangi, berarti kamu pernah melihat suatu contoh peristiwa dispersi cahaya. Namun, dalam artikel ini tidak akan membahas lebih jauh mengenai dispersi cahaya. Artikel ini secara umum hanya membahas pembiasan cahaya pada prisma dan secara khusus membahas tentang penurunan rumus sudut deviasi minimum, sudut deviasi warna dan sudut dispersi. Lalu adakah hubungan antara pembiasan cahaya pada prisma dengan warna pelangi dan dispersi cahaya? Tentu saja ada hubungannya. Karena fenomena dispersi cahaya dalam pembentukan warna pelangi dapat dijelaskan menggunakan konsep pembiasan cahaya pada prisma. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat belajar. Pembiasan pada Prisma dan Sudut Deviasi Minimum Prisma adalah zat optik yang dibatasi oleh dua bidang pembias yang berpotongan. Garis potong antara kedua bidang disebut sudut pembias. Sedangkan sudut yang dibentuk oleh kedua bidang disebut sudut bias. Ketika seberkas cahaya atau sinar masuk ke prisma, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, ketika sinar keluar dari prisma, sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal. Sudut yang dibentuk oleh titik potong garis perpanjangan sinar datang dengan sinar bias disebut sudut deviasi. Prisma mempunyai dua bidang pembias yang tidak paralel dan membentuk sudut tertentu. Ini akan mengubah arah rambat cahaya yang masuk dan meninggalkan kaca prisma. Perubahan arah rambat ini disebut deviasi cahaya. Jalannya sinar pada prisma dapat kalian lihat pada gambar berikut ini. Bagaimanakah cara mencari sudut pembias β? Perhatikan segitiga ABC. Sudut pembias β kaca prisma dapat diketahui dengan cara menjumlahkan sudut-sudut segitiga ABC. ∠BAC + ∠BCA + β = 180° 90° − θ2 + 90° − θ3 + β = 180° 180° − θ2 − θ3 + β = 180° β = θ2 + θ3 …………… Pers. 1 Sedangkan sudut deviasi δ dapat diketahui dengan cara sebagai berikut. α1 = θ1 − θ2 dan α2 = θ4 − θ3 δ = α1 + α2 δ = θ1 − θ2 + θ4 − θ3 δ = θ1 + θ4 – θ2 + θ3 δ = θ1 + θ4 – β …………… Pers. 2 Setiap sinar yang datang pada prisma akan mengalami deviasi yang menghasilkan sudut deviasi tertentu. Salah satu sinar datang tertentu pasti akan menghasilkan nilai sudut deviasi minimum. Kapan kondisi khusus ini terjadi? Berdasarkan hasil pembuktian, deviasi minimum dapat terjadi pada saat sudut datang pertama sama dengan sudut bias kedua θ1 = θ4. Besarnya sudut deviasi minimum sebuah prisma dapat dicari sebagai berikut. θ1 = θ4 maka θ2 = θ3 sehingga persamaan 1 menjadi β = θ2 + θ2 β = 2θ2 θ2 = ½ β …………… Pers. 3 Karena θ1 = θ4 maka persamaan 2 menjadi seperti berikut. δmin = θ1 + θ1 – β δmin = 2θ1 – β θ1= ½ δmin + β …………… Pers. 4 Menurut Hukum Snellius tentang Pembiasan Cahaya, apabila indeks bias prisma adalah np dan indeks bias medium di sekitar prisma adalah nu, maka berlaku persamaan berikut. nu sin θ1 = np sin θ2 …………… Pers. 5 Apabila kita subtitusikan persamaan 3 dan 4 ke persamaan 5, maka kita peroleh. nu sin ½ δmin + β = np sin ½ β Untuk sudut pembias β yang sangat kecil β ≤ 15°, maka harga δmin juga kecil sehingga sinus sudutnya sama dengan sudutnya sendiri. Dengan demikian, persamaan di atas menjadi. nu[½ δmin + β] = np[½ β] ½ nuδmin + β = ½npβ nuδmin + β = npβ δmin = npβ/nu – β …………… Pers. 6 Jadi, rumus untuk menentukan sudut deviasi minimum pada pembiasan cahaya oleh prisma adalah sebagai berikut. Keterangan δmin = sudut deviasi minimum np = indeks bias prisma nu = indeks bias medium β = sudut pembias prisma Sudut Deviasi Warna dan Sudut Dispersi Adanya deviasi cahaya menyebabkan cahaya putih akan terurai menjadi sederetan warna jika melewati sebuah prisma. Peristiwa terurainya cahaya putih tersebut dinamakan dispersi cahaya. Cahaya putih sebenarnya adalah kumpulan beberapa cahaya spektrum warna yang mempunyai panjang gelombang yang berbeda ingat rumus hubungan indeks bias dengan cepat rambat dan panjang gelombang cahaya. Oleh karena itulah setiap cahaya warna memiliki indeks bias yang berbeda satu dengan yang lain. Perhatikan gambar di bawah ini. Dari gambar tersebut, cahaya putih terdiri dari warna merah dengan panjang gelombang 622-720 nm, jingga 597-622 nm, kuning 577-597 nm, hijau 492-577 nm, biru 455-492 nm, dan unggu 390-455 nm. Apabila cahaya putih melalui sebuah prisma segitiga, maka cahaya tersebut akan mengalami pembiasan sebanyak dua kali. Pertama, pada saat cahaya masuk dari udara ke dalam prisma dan kedua pada saat cahaya keluar dari prisma menuju ke udara kembali. Oleh karena cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek dibiaskan lebih besar daripada cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang, maka warna ungu dibelokkan paling besar. Sedangkan warna merah dibelokkan paling kecil. Sebagai hasil dari pembiasan yang berbeda-beda tersebut, warna-warna yang berbeda dipisahkan ketika warna-warna itu keluar dari prisma. Apakah cahaya yang meninggalkan prisma mengingatkan kalian pada sebuah pelangi seperti yang telah disinggung di awal artikel? Sama halnya dengan prisma, titik-titik hujan juga membiaskan cahaya. Pembiasan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda dapat menyebabkan cahaya putih dari matahari terurai menjadi warna-warna tunggal spektrum cahaya tampak. Sir Isaac Newton mengemukakan bahwa sesungguhnya cahaya putih mengandung semua dari tujuh warna yang terdapat pada pelangi. Berdasarkan urutan urutan penurunan panjang gelombang, maka warna-warna yang seharusnya kalian lihat pada pelangi adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Dengan demikian, cahaya putih merupakan gabungan dari beberapa warna sehingga dinamakan cahaya polikromatik, sedangkan cahaya yang hanya satu warna dinamakan cahaya monokromatik. Apabila sebuah warna mempunyai indek bias nw maka sudut deviasi warna tersebut dapat ditentukan dengan rumus berikut. Keterangan δw = sudut deviasi warna nw = indeks bias warna β = sudut pembias prisma Jika indeks bias warna merah adalah nm dan sudut deviasi warna merah adalah δm sedangkan indeks bias warna ungu adalah nu dan sudut deviasinya adalah δu, maka lebar sudut spektrum cahaya putih yang dihasilkan oleh prisma adalah sebagai berikut. φ = δu – δm φ = nu – 1β – nm – 1β Lebar sudut tersebut dinamakan sudut dispersi φ. Agar kalian lebih paham mengenai penggunaan rumus sudut deviasi minimum pada peristiwa pembiasan cahaya oleh prisma optik, perhatikan contoh soal dan pembahasannya berikut ini. Contoh Soal 1 Sebuah prisma yang terbuat dari kaca n = 1,5 yang memiliki sudut bias 60° diletakkan dalam medium air. Jika seberkas sinar datang dari air n = 1,33 memasuki prisma, berapakah sudut deviasi minimum prisma tersebut? Penyelesaian Diketahui np = 1,5 na = 1,33 β = 60° Ditanyakan sudut deviasi minimum δmin Jawab δmin = [ 1,5 − 1 ] 60° 1,33 δmin = 1,17 – 160° δmin = 10,2° Dengan demikian, besar sudut deviasi minimum prisma tersebut adalah 10,2° Contoh Soal 2 Seberkas cahaya bergerak ke salah satu sisi sebuah prisma bening yang terbuat dari bahan tertentu. Sudut pembias prisma adalah 15°. Prisma tersebut diputar sedemikian rupa sehingga diperoleh deviasi minimum sebesar 10°. Jika prisma tersebut berada di udara bebas nu = 1, berapakah indeks bias prisma tersebut? Penyelesaian Diketahui β = 15° δmin = 10° nu = 1 Ditanyakan indeks bias prisma np Jawab Karena sudut bias prisma kecil, maka berlaku persamaan 10° = np – 115° 10° = 15°np – 15° 15°np = 10° + 15° 15°np = 25° np = 25°/15° np = 5/3 Jadi, indeks bias prisma bening tersebut adalah 5/3. Prisma merupakan salah satu alat yang paling sering digunakan dalam fisika untuk mempelajari cahaya. Salah satu fenomena yang terjadi pada prisma adalah deviasi minimum sinar. Apa itu deviasi minimum sinar dan apa saja fungsi serta contohnya? Simak penjelasannya di bawah ini. Deviasi minimum sinar adalah perubahan arah atau sudut benda pada saat melewati permukaan yang membatasi dua media dengan indeks bias yang berbeda. Dalam hal ini, prisma digunakan sebagai media yang membatasi cahaya sebelum akhirnya keluar dari prisma. Deviasi minimum sinar terjadi ketika sudut datang dan sudut keluar dari prisma membentuk sudut yang paling kecil. Fungsi Deviasi Minimum Sinar Deviasi minimum sinar memainkan peran penting dalam memahami sifat cahaya. Dalam penelitian fisika, hal ini dapat membantu dalam menentukan indeks bias suatu medium. Selain itu, deviasi minimum sinar juga digunakan dalam optik geometri untuk menghitung sudut dispersi pada suatu prisma. Fungsi lain dari deviasi minimum sinar adalah sebagai alat bantu dalam proses pembuatan kaca optik. Contoh Deviasi Minimum Sinar Salah satu contoh penerapan deviasi minimum sinar adalah pada kacamata. Kacamata terdiri dari lensa dan prisma yang membantu memperbaiki penglihatan orang yang menggunakannya. Prisma di dalam kacamata diposisikan sedemikian rupa sehingga dapat membantu memfokuskan cahaya yang masuk ke mata. Dalam hal ini, deviasi minimum sinar terjadi ketika cahaya melewati prisma dan difokuskan pada lensa kacamata. Penerapan Deviasi Minimum Sinar pada Teknologi Deviasi minimum sinar digunakan dalam berbagai teknologi, seperti pada pembuatan lensa kamera dan mikroskop. Dalam kedua perangkat ini, prisma digunakan untuk menghasilkan gambar yang lebih jelas dan fokus. Pada lensa kamera, prisma digunakan untuk memisahkan cahaya warna agar dapat direkam dengan tepat. Sedangkan pada mikroskop, prisma digunakan untuk menghasilkan gambar yang lebih tajam dan jelas. Kesimpulan Deviasi minimum sinar oleh prisma merupakan salah satu fenomena penting dalam fisika dan teknologi. Fungsi dan contohnya sangat bervariasi, mulai dari membantu menghitung sudut dispersi pada suatu prisma hingga membantu memperbaiki penglihatan orang yang mengalami gangguan mata. Dalam teknologi, deviasi minimum sinar digunakan pada pembuatan lensa kamera dan mikroskop untuk menghasilkan gambar yang lebih jelas dan tajam.

deviasi minimum suatu sinar oleh prisma