Jawab Malaikat selalu taat pada Allah, sedangkan manusia tidak, karena malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang diutus untuk mengurusi sesuatu, memiliki tugas untuk menjalankan perintah-Nya, terbuat dari nur, tidak memiliki nafsu, dan akal pikirannya tetap / statis. Manusia tidak selalu patuh, sebab memiliki nafsu, akal pikirannya berubah
Dalammendidik anak, terdapat berbagai macam bentuk pola asuh yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua. Akan tetapi, manusia sebagai hamba- diwajibkan berusaha dengan segenap daya tanpa berputus asa. Termasuk dalam hal mendidik anak agar menjadi anak yang saleh. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dalam Q.S Al-Tahrim/66:6.
Manusiapunya akal dan nafsu, sedangkan malaikat tidak mempunyai nafsu, itulah sebabnya mengapa sehingga malaikat selalu taat kepada Allah SWT, sedangkan manusia tidak. Tabiat malaikat memang selalu taat dan tunduk kepada Allah, dan tidak ada pilihan bagi malaikat apakah mau taat atau tidak. Di antara mereka ada yang ruku', sujud, bertasbih dan
Pengawasanmalaikat terhadap perbuatan manusia dapat diyakini kebenarannya setelah ilmu pengetahuan menciptakan alat-alat modern yang dapat mencatat semua kejadian yang terjadi pada diri manusia. Sebagai contoh, alat pengukur pemakaian aliran listrik dan air minum di tiap-tiap kota dan desa telah diatur sedemikian rupa, sehingga dapat diketahui
Allahmenciptakan Malaikat untuk hanya taat kepada Allah saja. Sedangkan manusia tidak semuanya taat dan pembangkang kepada Allah swt. 2)Mengapa kita harus mengimani malaikat allah swt? Karena merupakan salah satu Rukun Iman yang wajib kita imani dari sejak dini. Malaikat Jibril merupakan Malaikat yang menyampaikan wahyu kepada para Rasul Allah
Sebagaimanadisebutkan dalam firman Allah swt. berikut, عَلَّمَهُۥ شَدِيدُ ٱلۡقُوَىٰ. Artinya, "Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat." (QS. An-Najm [53]: 5) Jelas, antara orang yang mengajar, dalam hal ini malaikat, dengan yang diajar, yaitu para nabi (manusia), lebih utama yang mengajar.
Tiadasatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. [Qâf/50:18]. ada ayat ini Allâh Azza wa Jalla menyebutkan bahwa ucapan manusia itu tidak luput dari catatan dua malaikat-Nya yang ditugaskan sebagai pencatat amal. Yang satu mencatat amalan baik, dan yang lainnya mencatat amalan buruk.
Halini didasarkan pada ayat al-Qur'an yang menjelaskan tentang fungsi malaikat sebagai "yang mengatur persoalan-persoalan" sebagaimana tertera dalam Q.S. al-Nâzi'at [79]: 5. Sehingga bisa disimpulkan bahwa ketika manusia tergerak melakukan hal baik, maka itu adalah bisikan dari hati nurani manusia yang bersumber dari malaikat
Historydiciptakannya Bumi, Malaikat, Jin, Syeitan, dan Manusia oleh ALLAH SWT. 1. Bumi. Latar Belakang : ALLAH menciptakan dunia dalam enam hari dalam arti sebenarnya. Ada dalam Alkitab, "Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ke tujuh ; itulah sebabnya Tuhan memberkati
Sebagaimakhluk ciptaan Allah, manusia memiliki perbedaan dengan Malaikat. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek berikut: 1. Sifat-sifatnya. a. Manusia sebagai makhluk zhahir, yang tampak dan dapat dilihat mata manusia, sedangkan Malaikat dalam bentuk aslinya merupakan makhluk gaib yang tidak dapat dilihat. b.
Ketaatanpara malaikat merupakan bagian dari fitrahnya sebagai seorang malaikat. Para malaikat ditanamkan sifat yang mustahil baginya mendurhakai Allah SWT walaupun sebesar biji sawi. Hal inilah yang membuat malaikat selalu taat kepada Allah SWT. Berbeda halnya dengan manusia yang memiliki akal dan nafsu.
Danselain itu Allah Swt juga telah mengutus Malaikat 'Atid sebagai perwakilan-Nya untuk mencatat setiap amal keburukannya. Imam Bukhori dan Imam Muslim dalam Shahihain, meriwayatkan sebuah hadis Qudsi: "Allah Swt berkata apabila seorang hamba memiliki intuisi dalam dirinya untuk berbuat sebuah keburukan maka janganlah kalian tulis, dan
RifqiFairuz 13 Oktober 2020 4318. Malaikat Raqib dan Atid pastinya sudah sangat familiar di telinga setiap Muslim. Nama dua malaikat ini ada di antara sepuluh nama malaikat yang wajib diimani, dan dikenal sebagai nama malaikat pencatat amal manusia, baik atau buruk. Aktivitas atau tugas malaikat memang sangat dekat dengan manusia, yang bahkan
Misalnya malaikat diciptakan dari cahaya, sedangkan manusia dari tanah, dan jin dari api. Selain itu masih ada beberapa sifatnya yang lain yang membedakan antara ketiga makhluk tersebut. Perbedaan antara malaikat dengan manusia dan jin adalah sebagai berikut: Malaikat diciptakan dari nur / cahaya, manusia diciptakan dari tanah, sedangkan
Malaikatini mendapat tugas dari Allah SWT untuk mencatat amal baik manusia. 8. Malaikat Atid. Malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk manusia. Para malaikat Raqib dan Atid berada di sisi kanan dan kiri manusia untuk mengawasi gerak-gerik dan kegiatan manusia. Tugas dari Malaikat Raqib dan Atid ini termaktub dalam Surat Al Qaf ayat 17-18,
CUi4pb. tugas mata kuliah Aqidah Islam Dosen Pengampu H. Itang Komar, SHI., MM. Oleh Muhammad Rifan Rifaldi 1801215 Muhammad Syahril Faizi 1801103 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Allah Subhanahuwata’ala tidak hanya menciptakan makhluk yang tampak saja, tetapi Allah juga menciptakan makhluk yang tidak nyata atau makhluk ghaib. Wujud Malaikat tidak dapat dilihat, diraba dan dicium oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca tertentu, seperti rupa manusia. Makhluk ghaib lainnya yang diciptakan Allah diantaranya adalah malaikat, jin dan iblis atau setan. Dari ketiga makhluk ghaib tersebut terdapat perbedaan-perbedaan baik asal penciptaan maupun sifat-sifatnya. Rumusan Masalah A. Pengertian Makhluk Ghaib, B. Kelebihan dan Keistimewaan Makhluk Ghaib, C. Pengertian, Iman dan Tugas-Tugas Malaikat. Batasan Masalah Agar penulisan makalah ini lebih terarah pada permasalahan yang telah dirumuskan, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas. Adapun batasan masalah yang dimaksud adalah bahwa penulis hanya menjelaskan yang berhubungan tentang Makhluk ghaib. Tujuan Penulisan Adapun tujuan saya dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan juga agar saya khususnya dan semua mahasiswa pada umumnya mampu menambah ilmu atau wawasan tentang makhluk ghaib. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Makhluk Ghaib Kata Al-Ghaibi berasal dari bahasa Arab yaitu Ghaba Yaghibu Ghaiban. Definisi ghaib dan artinya ialah suatu perkara yang tidak nampak. Namun menurut istilah agama Islam, maksud ghaib sangat luas dan dalam. A. Istilah Ghaib menurut Islam Kata Ghaib menurut istilah adalah sesuatu yang tidak nampak oleh pancaindera tetapi ada ayat dari al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan akan kewujudannya. Oleh karena itu, menafikan atau tidak percaya adanya sesuatu yang ghaib sama artinya mengingkari Agama Islam itu sendiri. Selain itu perkara ghaib ialah perkara yang diluar jangkauan pancaindera manusia seperti perkara yang berlaku seperti kisah para nabi, kemusuhan umat terdahulu dan tarikh berlaku kiamat, bentuk kejadian manusia atau sesuatu yang tidak dapat dilihat dengan mata kasar seperti malaikat, jin, iblis dan adapun perkara yang ghaib lainnya seperti syurga dan neraka. B. Kata Ghaib dalam al-Qur’an Dalam al-Qur’an sendiri telah menyebutkan perkataan “Ghaib” sebanyak 56 kali. Malah di permulaan surah al-Baqarah, Allah menyebutkan antara tanda orang orang yang bertakwa adalah orang-orang yang beriman kepada perkara ghaib. C. Keberadaan Makhluk Ghaib Wujudnya makhluk ghaib jin, makhluk ciptaan Allah. Al-Quran ada menyatakan wujud makhluk ghaib jin, malah ia amat jelas dengan adanya Surah ke 72, yaitu Surah Al Jin. Allah berfirman dalam al-Qur’an surat Adz- Dzariat ayat 56 yang artinya "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." Begitu juga dalam hadits Rasulullah ﷺ "Malaikat diciptakan dari cahaya dan jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian tanah." HR. Muslim Merujuk ayat dan hadits di atas dijelaskan bahwa Allah telah menciptakan jin sebagaimana Dia telah menciptakan manusia dan malaikat. Berarti wujudnya jin tidak boleh kita ingkari, walaupun kita tidak melihat wujud dan adanya hal ghaib itu. D. Jenis-Jenis Makhluk Ghaib Makhluk ghaib itu terdapat 3 jenis, yaitu 1. Malaikat Makhluk yang Allah ciptakan dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. 2. Jin Makhluk yang Allah ciptakan dari nyala api, terdapat dalam al- Qur’an surat Ar-Rahman ayat 15. Jin memliki kesamaan dengan manusia yaitu jin memiliki akal, nafsu, perintah, dan larangan syari’at seperti halnya manusia. Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Ada jin yang baik dan ada jin yang jahat. Ada jin yang pintar masalah agama dan ada jin yang bodoh. Bahkan ada jin Ahlussunnah dan ada jin pengikut kelompok sesat, dst. 3. Iblis Iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin tedapat dalam al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 50. Kelebihan dan Keistimewaan Makhluk Ghaib Kelebihan yang dimiliki Jin diantaranya sebagai berikut 1. Mampu bergerak sangat cepat pindahkan benda Seperti kisah Jin iffrit yang saat itu mengajukan dirinya mampu memindahkan singgasana ratu Balqis. Terdapat dalam al-Qur’an surat An- Naml ayat 39. 2. Mampu berubah wujud sehingga terlihat oleh manusia Manusia tidak dapat melihat malaikat dan jin dalam bentuk asli mereka kecuali mereka berubah menjadi bentuk yang dapat dijangkau Indra manusia, seperti berubah menjadi hewan, suara, cahaya, api, hantu, benda terbang tak dikenal, bahkan meniru rupa manusia yang sudah meninggal maupun yang masih hidup, dalam alam nyata maupun alam mimpi. 3. Cerdik melakukan tipu daya Jin akan berkomunikasi dengan manusia tersebut dan menipunya, mengaku sebagai arwah orang yang telah mati, atau menawarkan manusia tersebut mencari harta, atau bahkan mengajak kepada perdukunan dan kesyirikan seperti berkurban binatang untuk selain Allah sebagai syarat terpenuhi hajatnya, dll. Adapun sifat dan keistimewaan Malaikat diantaranya sebagai berikut 1. Tidak memiliki hawa nafsu 2. Tidak berjenis kelamin, bukan laki-laki bukan perempuan 3. Tidak pernah tidur 4. Tidak pernah berbohong 5. Bisa menempuh perjalanan jauh dalam waktu yang singkat dalam sekejap sekejap mata dengan izin Allah 6. Dapat melaksakan tugas-tugas berat yang tidak dapat dilaksanakan oleh makhluk lain 7. Selalu patuh pada perintah Allah Swt dan menjauhi segala larangannya Pengertian, Iman dan Tugas-Tugas Malaikat A. Pengertian Malaikat Menurut Hafizh Ibn Hajar al-Aqsalani dalam bukunya yang berjudul Fathul Bahri bahwa kata malaikat itu merupakan bentuk jamak, bentuk dari kata tuggalnya adalah malak yang berarti kekuatan. Sedangkan sebagian ulama mempunyai pendapat yang berbeda dalam menerangkan arti malaikat secara bahasa, diantaranya adalah Pertama, Kata Malaikat adalah berasal dari kata malik yang berarti “si empunya yang memiliki. Kedua, Kata Malaikat berasal dari kata malkun yang berarti “yang bertindak dengan kekerasan”. [1] Adapun mayoritas ahli kalam dari kaum Muslim mengatakan bahwa para malaikat itu adalah jisim-jisim halus yang dianugerahi kemampuan untuk mengubah bentuknya oleh Allah dengan rupa yang bermacam-macam, dan tempat mereka adalah di langit. Orang-orang yang mengatakan, bahwa para malaikat itu adalah bintang-bintang atau jiwa-jiwa pilihan utama dan mulia yang telah terpisah dari jasadnya merupakan perkataan-perkataan yang tidak ada dasarnya dalam dalil-dalil syari’at. [2] Menurut Ibnu Sina, malaikat malak itu adalah substansi yang sangat sederhana, hidup, berbicara dan berakal, menjadi perantara antara makhluk dengan Tuhan. Zat yang merupakan penyebab dari terciptanya malaikat adalah nur cahaya. Dari Aisyah diriwayatkan, bahwa telah bersabda Rasulullah Saw “Malaikat itu telah diciptakan dari nur, dan jin diciptakan dari api. Sedangkan manusia diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada kalian para sahabat.” HR. Muslim Adapun tentang masalah “sejak kapankah malaikat itu tercipta?” kita tidak menemukan satu pernyataan dalil pun dalam Kitabullah dan Sunnah yang sahih, yang menerangkan akan hal ini. Yang jelas, mereka tercipta sebelum diciptakannya Nabi Adam As, dengan dalil firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ayat 30. “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” B. Pengertian Iman kepada Malaikat Malaikat adalah makhluk Allah yang berjisim, tidak dapat dilihat, dirasa dan dilihat oleh diciptakan dari nur atau cahaya dan selalu patuh kepada Allah Swt. Oleh karena itu alam malaikat berbeda dengan alam manusia dengan sifat-sifatnya pasti berbeda pula dengan manusia. Beriman kepada malaikat adalah percaya bahwa malaikat itu benar-benar ada, diciptakan oleh Allah Swt dalam alam ghaib, yaitu dari nur atau cahaya dan mempunyai tugas yang berbeda-beda sesuai dengan ketentuan Allah. Beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah mempunyai makhluk yang dinamai “malaikat”, yang tidak pernah durhaka kepada Allah, yang senantiasa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya. Lebih tegas, iman kepada malaikat ialah beritikad adanya malaikat yang menjadi perantara antara Allah dengan rasul-Nya, yang membawa wahyu kepada Rasul-Nya itu. [3] C. Fungsi Iman kepada Malaikat Tidak dapat diragui sedikitpun, bahwa beriman kepada malaikat, lasykar Tuhan yang tidak dapat kita lihat yang mempunyai beberapa ketentuan dan keistimewaan yang hanya diketahui oleh Khaliqnya saja, juga iman kepada hari akhirat termasuk ke dalam iman akan sesuatu yang ghaib. Adapun fungsi iman kepada malaikat adalah • Selalu melakukan perbuatan baik dan merasa najis serta anti melakukan perbuatan buruk karena dirinya selalu diawasi oleh malaikat. • Berupaya masuk kedalam surga yang dijaga oleh malaikat Ridwan dengan bertaqwa dan beriman kepada Allah Swt serta berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qadar. • Meningkatkan keikhlasan, keimanan dan kedisiplinan kita untuk mengikuti/meniru sifat dan perbuatan malaikat. • Selalu berfikir dan berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan yang baik maupun yang buruk akan dipertanggung jawabkan siakhirat kelak. Sebagai umat Islam, kita diwajibkan beriman kepada malaikat maupun terhadap makhluk yang ghaib lainnya, disini bukan berarti kita menyembah mereka tapi kita hanya diwajibkan mengimaninya bahwa mereka itu ada, dan juga kita tidak perlu mengetahui hakikatnya. Karena itu, bila ada keterangan yang mengatakan bahwa malaikat itu bersayap, maka hendaklah kita pahami bahwa sayap malaikat tidak serupa dengan sayap dikatakan, bahwa malaikat itu dibebankan tugas menjaga alam, tubuh, tumbuh- tumbuhan, dan sebagainya, maka hendaklah dipahami bahwa di alam ini, ada lagi alam yang lebih halus dari alam yang dapat kita jangkau dengan pancaindera. Tegasnya, malaikat itu adalah makhluk ghaib yang tidak dapat kita ketahui hakikatnya. D. Nama dan Tugas-Tugas Malaikat Malaikat memiliki fungsi tertentu, fungsi utama malaikat berkenaan dengan tugasnya terhadap manusia dan sebagai pelaksana kehendak Allah. Malaikat juga berfungsi sebagai utusan penyampaian wahyu, sebagai pengawas manusia, sebagai pencatat segala perbuatan manusia, untuk mendatangkan azab kepada umat yang zalim serta mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah, sebagai pengantar untuk memperkuat para nabi/rasul dan kaum muslimin, menolong dan memintakan ampun bagi mereka yang ada di Bumi, memantu meningkatkan kehidupan rohaniah manusia untuk senantiasa berbuat baik, sebagai penjaga neraka, menyampaikan berita gembira kepada manusia yang berhak masuk surga. Malaikat sangat banyak jumlahnya. Mengenai berapa banyak jumlah malaikat tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti kecuali hanya Allah SWT, sebagaimana dalam firman-Nya “Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari Malaikat dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk Jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir mengatakan “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” QS. Al-Muddatsir 31 Akan tetapi, ada juga beberapa keterangan yang menggambarkan akan banyaknya jumlah malaikat. Diantaranya adalah sabda Rasulullah Saw pada hadits yang menerangkan peristiwa isra’ dan mi’raj, yaitu ketika beliau melewati langit ke 7 “…kemudian aku dinaikkan ku baitul makmur dan tiba-tiba aku menemukan pada setiap hari ia dimasuki oleh malaikat…” Muslim Ulama mengatakan, wajib diketahui diketahui dengan jelas sepuluh nama malaikat yang mempunyai tugas-tugas yang tertentu, yaitu Malaikat Jibril menyampaikan wahyu, Malaikat Mikail mendatangkan rizki, Malaikat Israfil meniup sangkakala, Malaikat Izroil mencabut nyawa, Malaikat Munkar dan Nakir menanyakan dialam kubur, Malaikat Raqib dan Atid mencatat amal baik dan buruk, Malaikat Malik menjaga pintu neraka, Malaikat Ridwan menjaga pintu surga. BAB III PENUTUP Kesimpulan Ghaib adalah sesuatu yang tidak nampak oleh pancaindera tetapi ada ayat dari al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan akan kewujudannya. Oleh karena itu, menafikan atau tidak percaya adanya sesuatu yang ghaib sama artinya mengingkari Agama Islam itu sendiri. Makhluk ghaib terbagi 3 jenis yaitu malaikat, jin dan makhluk Allah yang diciptakan dari nur cahaya taat, memenuhi segala perintah dan menjauhi larangannya. Jin adalah makhluk Allah yang diciptakan dari nyala api. Dan Jin memliki kesamaan dengan manusia yaitu jin memiliki akal, nafsu, perintah, dan larangan syari’at seperti halnya manusia. Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Sedangkan iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin tedapat dalam al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 50. Menurut ulama malaikat yang wajib diketahui nama dan tugasnya ada sepuluh yaitu Jibril membawa wahyu, Mikail mendatangkan rizki, Israfil meniup sangkakala, Izrail mencabut nyawa, Munkar dan Nakir menanyakan di alam kubur, Raqib dan Atid mencatat amal baik dan buruk seseorang, Malik penjaga pintu neraka dan Ridwan penjaga pintu surga. Saran Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat dengan teman satu kelompok saya masih jauh dari kata kami telah berusaha semaksimal itu saya minta saran dari anda yang membaca makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Soepardjo, Drs. dan Ngadiyanto, Drs., Mutiara akhlak dalam pendidikan agama Islam, Tiga Serangkai, Solo 2004. A Zainuddin, dan Muhammad Jamhari, AL-Islam 1 Aqidah dan Ibadah, Pustaka Setia, Semarang 1998. [1] Muhammad Bayumi, Malaikat Langit dan Bumi, Cendekia Sentra Muslim, Cipinang Muara Jakarta 2000, h. 13. [2] Fathul Baari, Juz 6, h. 306, penerbit as-Salafiyah. [3] Teungku Muhammad Hasbi as-Shiddieqy, h. 196. menurut-islam/
Tahukah kamu mengapa malaikat selalu taat kepada Allah SWT sedangkan manusia tidak? Malaikat adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang terkenal dengan ketaatannya. Malaikat tidak pernah menentang perintah Allah, ia selalu menjalankan apa yang diperintahkan kepadanya. Kita sebagai umat muslim, diperintahkan untuk mengimani keberadaan malaikat, yaitu meyakini akan adanya malaikat. Malaikat Selalu Taat Allah SWT menciptakan malaikat dari cahaya. Malaikat menyembah Allah SWT serta selalu taat kepada-Nya, dan tidak pernah melakukan dosa. Keberadaan malaikat diperkuat dengan dalil Al Qur'an, sunnah, dan ijma, sehingga iman kepada malaikat hukumnya wajib bagi umat muslim. Hal ini tercantum dalam Surah Al Baqarah Ayat 285, yang artinya Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. Mereka mengatakan "Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun dengan yang lain dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan "Kami dengar dan kami taat". Mereka berdoa "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". QS Al Baqarah 285 Bagaimana dengan manusia? Makhluk bernama manusia berbeda hakikat penciptaannya dengan malaikat. Allah SWT menciptakan manusia dari tanah. Meskipun, sama-sama diciptakan Allah SWT, tetapi manusia tidak seperti malaikat. Jika malaikat selalu taat kepada Allah SWT, maka manusia bisa menjadi makhluk yang ingkar kepada-Nya. Baca Juga Pengertian Iman Kepada Malaikat Hikmah Beriman Kepada Malaikat Mengapa demikian? Yuk berikut ini pembahasannya... Mengapa Malaikat Selalu Taat Kepada Allah, Sedangkan Manusia Tidak Penyebab mengapa malaikat selalu taat kepada Allah SWT adalah karena malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang suci dan tidak mempunyai hawa nafsu, jadi malaikat selalu tunduk dan taat kepada Allah SWT untuk menjalankan tugas atau perintah yang telah diberikan kepadanya. Semuanya dikerjakan menurut apa yang ditugaskan kepadanya, tidak ditambah, tidak dikurangi seperti telah terprogram. Manusia punya akal dan nafsu, sedangkan malaikat tidak mempunyai nafsu, itulah sebabnya mengapa sehingga malaikat selalu taat kepada Allah SWT, sedangkan manusia tidak. Tabiat malaikat memang selalu taat dan tunduk kepada Allah, dan tidak ada pilihan bagi malaikat apakah mau taat atau tidak. Di antara mereka ada yang ruku', sujud, bertasbih dan beristighfar. Sementara itu, manusia diberi pilihan oleh Allah SWT dan kekebasan berkehendak, sebagaimana yang disebutkan dalam Al Qur'an surah Al Kahfi ayat 29, artinya Dan katakanlah "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin beriman hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin kafir biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. QS. Al Kahfi, 29. Faktanya, banyak dari manusia yang memiliki tidak taat, kufur, daripada beriman. Selain itu, malaikat tidak memiliki syahwat, dan karena itu, mereka tidak perlu makan, tidak minum, dan tidak menikah. Sebaliknya, manusia diberi syahwat untuk makan, minum, dan menikah. Dengan syahwat ini, manusia mengembangkan kehidupan dan peradabannya. Malaikat tidak pernah bermaksiat kepada Allah SWT sedikitpun, walaupun hanya sekejap mata. Sedangkan, manusia gampang sekali disesatkan oleh setan dan sesama manusia bisa saling menyesatkan dan menyimpang dari jalan Allah SWT, sebagaimana yang disebutkan dalam Al Qur'an surah Al An'am ayat 112, artinya Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan dari jenis manusia dan dan jenis jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu manusia. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. QS. Al An'am, 112. Dalil Ketaatan Malaikat Malaikat memang diceritakan dalam Al Qur'an merupakan makhluk yang paling taat kepada Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam Al Anbiya 19-20, artinya Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada pula merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. QS. al-Anbiya' 19-20 Demikianlah penjelasan tentang Mengapa Malaikat Selalu Taat Kepada Allah, Sedangkan Manusia Tidak. Bagikan informasi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
malaikat sebagai pengawas manusia sedangkan manusia sebagai